Jumat, 09 September 2011

AIDS


TUGAS EPIDEMIOLOGI
 PENYAKIT MENULAR

HIV CAUSE AIDS


OLEH :

Agus Susanto












FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MALAHAYATI
BANDAR LAMPUNG
2010


HIV / AIDS
HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang dapat menyebabkan
AIDS Virus ini ditemukan oleh Montagnier, seorang ilmuan Perancis (Institute
Pasteur, Paris 1983)  yang mengisolasi virus dari seorang penderita dengan
gejala limfadenopati, sehingga pada  waktu itu dinamakan Lymphadenophaty
Associated Virus (LAV)  (Tjokronegoro, 2003) HIV termasuk keluarga virus retro, yaitu virus yang memasukkan   materi genetiknya ke  dalam sel tuan rumah ketika melakukan infeksi dengan cara yang  berbeda (retro), yaitu dari RNA menjadi DNA, yang kemudian menyatu dalam DNA sel  tuan  rumah, membentuk pro virus dan kemudian melakukan replikasi (Riono, 1999).

HIV memiliki enzim reverse transcriptase yang dapat berfungsi mengubah
informasi genetik untuk kemudian diintegrasikan ke dalam informasi sel limfosit yang diserang. Dengan demikian HIV dapat memanfaatkan mekanisme sel limfosit untuk mengkopi dirinya menjadi virus baru yang memiliki ciri-ciri HIV. HIV menyerang sistem imun manusia yaitu menyerang limfosit T helper yang memiliki reseptor CD4 dipermukaannya. Limfosit T helper antara lain berfungsi menghasilkan zat kimia yang berperan sebagai perangsang pertumbuhan dan pembentukan sel-sel lain dalam sistem imun dan pembentukan antibodi sehingga yang terganggu bukan hanya fungsi limfosit T tetapi juga limfosit B, monosit, makrofag dan sebagainya dan merusak sistem imunitas. Selanjutnya bisa memudahkan infeksi oportunistik di dalam tubuh. Kondisi inilah yang kita sebut AIDS.

Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) adalah Syndrome akibat
definisi imunitas seluler tanpa penyebab lain yang diketahui ditandai dengan infeksioportunistik keganasan berakibat fatal. Munculnya sindrome ini erat hubungannyadengan berbekurangnya zat kekebalan tubuh yang prosesnya tidaklah terjadiseketika melainkan sekitar 5-10 tahun setelah seseorang terinfeksi oleh HIV.
Berdasarkan hal tersebut maka penderita AIDS dimasyarakat digolongkan kedalam
2 kategori yaitu :
  • Penderita yang mengidap HIV dan telah menunjukkan gejala klinis (penderita AIDS).
  • Penderita yang mengidap HIV tetapi belum menunjukkan gejala klinis (penderita HIV).

Menurut Suesen (1989) terdapat 5 -10 ,juta HIV positif yang dalam waktu 5-
7 tahun mendatang diperkirakan 10-30% diantaranya akan menjadi penderita AIDS. Masa inkubasi penyakit ini yaitu mulai terjadinya infeksi sampai timbulnya gejala penyakit sangat lama (sampai 5 tahun atau lebih) dan karena infeksi HIV dianggap seumur hidup maka resiko terjadinya penyakit akan berlanjut selama hidup pengidap virus HIV. Seseorang yang terserang virus AIDS menjadi membawa virus tersebut selama hidupnya. Orang tersebut bisa saja tidak demikian gejala sama sekali, namun tetap sebagai sumber penularan kepada orang lain.

Pada tingkat sekarang pandemi HIV infeksi HIV tanpa gejala jauh lebih banyak daripada penderita AIDS itu sendiri .Tetapi infeksi HIV itu dapat berkembang lebih lanjut dan menyebabkan kelainan imonologis yang luas dan gejala klinik yang bervariasi. Menurut Wibisono (1989) diperkirakan 5 -10 juta pengidap HIV yang belum menunjukkan gejala apapun tetapi potensial sebagai sumber penularan. AIDS adalah suatu penyakit yang sangat berbahaya karena mempunyai case fatality rate 100% dalam 5 tahun, artinya dalam waktu 5 tahun setelah diagnosa AIDS di tegakkan maka semua penderita akan meninggal.

ETIOLOGI AIDS.
Penyebab AIDS adalah sejenis virus yang tergolong Retrovirus yang disebut Human lmmunodeficiency Virus (HIV) .Virus ini pertama kali diisolasi oleh Hontagnier dan kawan-kawan di Francis pada tahun 1983 dengan nama Lymphadenopathy Associated Virus (LAV), sedangkan Gallo di Amerika Serikat pada tahun 1984
mengisolasi virus yang sama dengan nama Human T. Lymphotropic Virus I (HIV) III. Kemudian atas kesepakatan internasioanl pada tahun 1986 nama virus dirubah menjadi HIV.

Human lmmulodeficiency virus adalah sejenis Retrovirus RNA. Dalam bentuknya yang asli merupakan partikal yang inert, tidak dapat berkembang atau melukai sampai ia masuk ke sel target. Sel target virus ini terutama sel Lymfosit karenanya mempunyai reseptor untuk virus HIV yang disebut CD-4. Didalam sel lymfosit virus dapat berkembang dan seperti retrovirus yang lain dapat tetap hidup lama dalam sel dengan keadaan inaktif. Walaupun demikian virus dalam tubuh pengidap HIV selalu dianggap , infectious yang setiap saat dapat aktif dan dapat di tularkan selama hidup penderita tersebut.

Secara mortologis HIV tediri atas 2 bagian besar yaitu bagian inti (core) dan
bagian selubung (envelope). Bagian inti berbentuk silindris tersusun atas dua
untaian RNA (Ribonucleic acid). enzim reverse transcriptase dan beberapa jenis protein. Bagian selubung terdiri atas lipid dan glikoprotein (gp 41 dan gp 120). Gp 120 berhubungan dengan reseptor Lymfosit (T4) yang rentan. Karena bagian luarvirus (lemak) tidak tahan panas, bahan kimia, maka HIV termasuk virus yang sensitif terhadap pengaruh lingkungan seperti air mendidihkan sinar matahari dan sudah dimatikan dengan berbagai desinfektan seperti eter, aseton, alkohol, jodium hipoklorit dan sebagainya, tetapi relatif resisten terhadap radiasi dan sinar ultraviolet.

Virus HIV hidup dalam darah, saliva, semen, air mata dan mudah mati diluar
tubuh. HIV dapat juga ditemukan dalam sel monosjt, makrofag, dan sel gelia
jaringan otak.


PATOGENESIS AIDS.

Patogenesis HIV adalah kurangnya jenis Lymfosit T Dasar utama helper/inducer yang mengandung marker CD4 (sel T4) . Lymfosit merupakan pusat dan sel utama yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalammenginduksi fungsi - fungsi imunologik. Kelainan selektif pada satu ,jenis sel menyebabkan kelainan selektif pada satu jenis sel.

Human Immunodeficiency Virus mempunyai tropisme selektif terhadap sel T4, karena molekul CD4 yang terdapat pada dindingnya adalah reseptor dengan affinitas yang tinggi untuk virus ini. Setelah HIV mengikat diri pada molekul CD4, virus masuk kedalam target dan ia melepas bungkusnya kemudian dengan enzym reverse transcryptase ia merubah bentuk RNAnya menjadi DNA agar dapat bergabung menyatakan diri dengan DNA sel target. Selanjutnya sel yang berkembang biak akan mengundang bahan genetik virus. Infeksi oleh HIV dengan demikian menjadi irreversibel dan berlangsung seumur hidup.

Berbeda dengan virus lain, virus HIV menyerang sel target dalam jangka
lama. Jarak dari masuknya virus ketubuh sampai terjadinya AIDS sangat lama yakni 5 tahun atau lebih.

Infeksi oleh vius HIV menyebabkan fungsi sistem kekebalan tubuh rusak yang mengakibatkan daya tahan tubuh berkurang atau hilang, akibatnya mudah terkena penyakit-penyakit lain seperti penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri protozoa dan jamur dan juga mudah terkena penyakit kanker seperti sarkoma kaposi. HIV mungkin juga secara lansung menginfeksi sel-sel syaraf menyebabkan kerusakan neurologis.

EPIDEMIOLOGI AIDS.
Sindroma AIDS pertama kali dilaporkan oleh Gottlieb dari Amerika Serikat
pada tahun 1981. Sejak saat itu jumlah negara yang melaporkan kasus-kasus AIDS meningkat secara drastis yaitu 8 negara dalam tahun 1981, 153 negara pada tahun 1990, dan 210 negara pada bulan November 1996 .Demikian ,juga halnya jumlah kasus meningkat dengan cepat yaitu 185 kasus pada tahun 1981 menjadi 237.100 kasus pada tahun 1990 dan 1.544.067 kasus pada november 1996 .
WHO memperkirakan antara 5 -10 juta orang telah terinfeksi HIV dan 10-
30% diantaranya akan menjadi penderita AIDS. Hingga 1996 diperkirakan telah terdapat 8.400.000 kasus AIDS didunia yang terdiri dari 6,7 juta orang dewasa dan 1,7 Juta anak - anak. Saat ini kasus AIDS yang terbesar didunia terdapat negara Amerika Serikat yaitu sebanyak 565.097 kasus. Dibenua Afrika jumlah telah terbanvak di Tanzania yaitu 82.174 kasus. Sedangkan di Eropah terbanyak di Prancis yaitu 43.451 kasus. Sementara di Asia kasus HIV/AIDS terbanyak terdapat di Thailand sebanyak 44.471 kasus.

CARA PENULARAN.
Gambaran epidemiolngi dari infeksi HIV dan AIDS tidak sama di seluruh
dunia. HaL ini sangat bergantung kepada cara penularan dari waktu pada manainfeksi terjadi .
Cara penularan HIV sampai saat ini diketahui adalah melalui hubunganseksual (Homoseksual maupun   Heteroseksual) dan secara non seksual (darah/produkdarah, parinatal dan transplasental/perinatal) .Secara umum ada 5faktor yang perlu diperhatikan pada penularan suatu penyakit yaitu sumber infeksi,vehikulum yang membawa agent, host yang rentan, tempat keluar kuman dan tempat masuk kuman (port’d entree). Secara epidemiologik yang penting sebagai media perantara adalah semen, darah dan cairan vagina atau serviks.

1. Transmisi Seksual.

Penularan melalui hubungan sexual baik homoseksual maupun heterosexual
merupakan penularan infeksi HIV yang paling serius terjadi. Penularan
cara ini berhubungan dengan semen dan cairan vagina atau serviks. lnfeksi dapat ditularkan dari setiap pengidap infeksi HIV kepada pasangan seksnya. Resiko penularan HIV tergantung pada pemilihan pasangan seks. jumlah pasangan seks,dari jenis hubungan seks. Pada penelitian Darrow (1985) ditemukan resiko seropositivitas untuk zat anti terhadap HIV cendrung naik pada hubungan seksual yang dilakukan pada pasangan tidak tetap orang yang sering berhubungan seksual dengan berganti pasangan merupakan ke lompok manusia yang beresiko tinggi terinfeksi virus HIV.

1.1. Homoseksual
Cara hubungan seksual anogenital merupakan perilaku seksual dengan resiko tinggi bagi penularan HIV khususnya bagi mitra seksual yang pasif menerima ejakulasi semen dari penderita/pengidap HIV. Hal ini sehubungan dengan mukosa rektum yang sangat tipis dan mudah sekali mengalami perlukaan pada saat berhubungan seksual secara anogenital.
Cara ini biasanya dilakukan oleh pria homoseks. Di Amerika Serikat lebih 50% pria homoseks didaerah urban tertular HIV melalui hubungan seks anogenital.

1.2. Hetereseksual .
Penularan heteroseksual dapat terjadi dari laki- laki ke perempuan atau sebaliknya. Di negara-negara Afrika kebanyakan penderita HIV/AIDS mendapat infeksi melalui hubungan heteroseksual. Data yang ada menunjukkan bahwa transmisi dari laki-laki pengidap HIV/AIDS ke perempuan pasangannya lebih sering terjadi dibandingkan dangan perempuan pengidap HIV ke pria pasangannya.

2. Transmisi Non Seksual.
2.1. Transmisi Parenteral
2.1.1. Yaitu akibat penggunaan jarum suntik dan alat tusuk lainnya (alat tindik) yang telah terkontaminasi misalnva pada penyalahgunaan narkotika suntik yang menggunakan jarum suntik yang tercemar secara bersama-sama. Disamping dapat juga terjadi melalui jarum suntik yang dipakai oleh petugas kesehatan tanpa disterilkan terlebih dahulu. Resiko tertular cara transmisi parenteral ini kurang dari 1%.

2.1.2. Darah/Produk Darah.
Transmisi melalui transfusi atau produk darah terjadi di negara-negara Barat
sebelum tahun 1985. Sesudah tahun 1985 transmisi melalui jalur ini di negara Barat sangat jarang, karena darah donor telah diperiksa sebelum ditransmisikan. Resiko tertular infeksi/HIV lewat tranfusi darah adalah lebih dari 90%.

2.2. Transmisi Transplasental.
Penularan dari ibu yang mengandung HIV positif keanak mempunyai resiko sebesar 50%. Penularan dapat terjadi sewaktu hamil, melahirkan dan sewaktu menyusui. Penularan air susu ibu termasuk penularan dengan resiko rendah. Atas dasar penularan tersebut diatas, maka penyebaran penyakit AIDS dibag menjadi 3 pola yaitu :
  1. Pola I terdapat di Amerika Utara, Eropah Barat,Australia, New Zeland dan beberapa negara Amerika Latin. Penyebaran terutama melalui hubungan homoseksual atau biseksual dan pemakai obat bius secara intravena. Transmisi perinatal jarang terjadi karena masih relatif sedikit pengidap HIV. Perbandingan laki –laki dan perempuanadalah 10 : 1.
  2. Pola II terdapat di Afrika daerah Subshara, Amerika latin dan Karibia. Penyebaran terutama melalui hubungan heteroseksual. Transmisi perinatal merupakan masalah besar karena 5 -15 % atau lebih wanita hamil telah tertular HIV.Perbandingan laki-laki dan perempuan adalah 1 : 1.
  3. Pola III. Terdapat di Afrika Utara Eropah Timur,Timur Tengah dari AsiaPasifik. Belum diketahui cara penyebaran yang menonjol. Kebanyakan kasus terjadi pada orang-orang yang datang dari daerah endemik. Beberapa kasus dilaporkan karena menerima produk darah yang diimpor dari luar negri.

HIV CAUSE AIDS MENGGUNAKAN KRITERIA HILL

1.   Kekuatan asosiatif
    • Adanya hubungan kuat antara orang yang terg kena HIV adalah pelaku sex bebas.
    • Penderita Aids adalah seseorang yang setelah sekian waktu terkena infeksi HIV
    • Menurut penelitian penderita HIV positif dalam waktu 5-7 tahun mendatang  10 – 30 % diantaranya akan menjadi penderita AIDS.

2.   Konsitensi
·         Telah dilakukan penelitan /studi oleh peneliti yang berbeda diwilayah yang berbeda bahwa penderita HIV positif dalam jangka 5 – 10 tahun akan menderita AIDS

3.   Spesifisitas
·         Penyebab tunggal AIDS adalah HIV, setelah dilakukan penelitian oleh para ahli.

4.   Temporality
·         Penyebab AIDS adalah sejenis virus yang tergolong retrovirus yang disebut HIV.
·         Virus HIV terapat dalam darah, saliva, semen dan mata serta mudah mati diluar tubuh.
·         Penderita AIDS merupakan penderita HIV positif.

5.   Gradien biologis/dosis respon
·         Gambaran  dari infeksi HIV dan AIDS tergantung cara penularan, yaitu melalui hubungan sexual maupun non sexual


·         Dari penelitian juga dibuktikan bahwa melalui sex bebas atau pemakai drug memilki tingkat infeksi yang tinggi terhadap HIV / AIDS

6.   Plausibilitas (Hal masuk akal)
·         HIV menyebabkan AIDS  karena itu menyerang sistem imun manusia yaitu limfosit T helper yang memilki CD4 di permukaannya yang berfungsi menghasilkan zat kimia yang berperan sebagai perangsang pertumbuhan sel lain dalam sistem imun dan pembentukan antibodi.

7.   Koherensi
·         Epidemitologi HIVdan AIDS meningkat secara drastis pada negara-negara berkembang di dunia. WHO memperkirakan 5 – 10 juta orang terinfeksi HIV dan 10 – 30 % diantaranya terkena AIDS.

8.   Ekperimen
·         Bukti dan eksperimen para peneliti telah disebarluaskan untuk pengetahuan kepada masyarakat sebagai acuan untuk pembangunan manusia seluruhnya karena AIDS merupakan ancaman serius bagi perkembangan sosial dan ekonomi karena menyerang kelompok umur produktif.

9.   Analog
·         Dengan bukti HIV adalah virus penyebab AIDS dapat dianalogkan dengan virus penyebab penyakit infeksi lain sebagaimana epidemiologi suatu penyakit disuatu wilayah tertentu.


KESIMPULAN

AIDS merupakan masalah kesehatan Internasional yang penting dan harus
segera di tanggulang. AIDS berkembang secara pandemi hampir di Sebelum Negara di dimaju maupun negara berkembang. Epidemi yang terjadi meliputi penyakit (AIDS).  Epidemi  virus  (HIV)  dan  epiemi  reaksi/dampak  negatif  baik  dibidang kesehatan maupun bidang sosial, ekonomi, politik,kebudayaan demografi.
          Penyakit AIDS sangat berbahaya dengan angka case fatality rate 100% dalam 5 tahum artinya dalam waktu 5 tahun setelah diagnosis AIDS ditegakkan penderita akan meninggal.
Penularan AIDS terjadi melalui hubungan seksual, parenteral dan transplasental  sehingga  upaya  pencegahan  perlu  diarahkan  untuk  mengubah  perilaku seksual  masyarakat (terutama yang memiliki resiko tinggi) menghindarkan infeksi melalui donor darah dan upaya pencegahan infeksi perinatal sebelum ibu hamil.
          Dilihat dari sifat alamiah penyakit AIDS baik mengenai agent, host, dan environment serta cara pernularan, maka penanggulangan atau intervensi yang ditujukan  untuk memutuskan rantai penularan tidak dapat dilakukan pada agent dan host karena belum ditemukan vaksin dan obat penangkal terhadap AIDS. Satu- satunya jalan   adalah merubah lingkungan yaitu dengan mengubah perilakukan seksual kelompok seksual aktif (15-45 tahun) yang merupakan kelompok terbesar pengidap HIV. Perubahan perilaku ini dilakukan dengan melakukan penyuluhan kesehatan.








SOAL – SOAL

1.American Heritage Dictinary,Causa adalah:
       A.Efek,hasil atau konsekwensi
       B.Peristiwa,kondisi atau karakteristik yang mendahuluim penyakit
       C.Sesuatu yang membuat perbedaan
       D.Keacakan atau kesempatan

2.Sebuah Assosiasi dianggap sah jika dapat mengeliminasi:
        A.Absolut dan relative
        B.Kausal,non kausal dan seni inferensi kausal
        C.Causu potensial dan non potensial
        D.Bias,Confonding dan Random error

3.Confonding merupakan:
        A.Kesalahan sitematis pada cara penentuan sample dan pengumpulan
           daya
        B.Distorsi hasil riset muncul dari membandingkan kelompok berbeda
        C.Probabilitas hasil penelitian karena kebetulan (change)
        D.Semua benar
       
4.True Cause memiliki 3 atribut<menurut susser yaitu;
       A.Assosiasi,urutan waktu,assosiasi direction
       B.Masuk akal,koherensi,analogi
       C.Spesifisitas,konsistensi,eksperimen
       D.Causa positi dan causa negative

5.Dalam karakteristik Cause,kita mengenal ada Cause positif dan Cause
   Negative Yang bukan contoh Cause positif antara lain:
        A.Merokok
        B.Terapi hormone
        C.Vitamin
        D.Radiasi pengion

6.Pedoman Hill untuk menilai Cause antar lain Temporaly yang artinya:
        A.Hubungan yang kuat
        B.Hubungan yang terjadi bukan karena kesalahan dan kekeliruan
        C.yang menjada penyebab
        D.Yang sebab mendahului yang sakit









7.Penyakit ada yang didasarkan teori kuman.Postulat ini diringkas sbb   
   kecuali:
        A.MO akan terjadi dalam setiap kasus penyakit dan dapat menjelaskan
            patologi dan Perubahan klinis terkait dengan penyakit
        B.MO harus terbukti berbeda dari setiap orang lain yang mungkin
           ditemukan dengan Penyakit
        C.Apabila MO tersebut diisolasi dan berulang kali tumbuh maka akan
           menimbulkan  Kasus baru penyakit dalam hewan yang rentan
        D.Konsep yang bekerja baik untuk penyakit menular tetapi tidak untuk
           penyakit  tidak memular

8.Karakteristik kunci dari Cause yaitu:
      A.Host,factor lingkungan,agent
      B.Cause jauh dan dekat
      C.Hubungan asimetris antara sebab dan akibat
      D.Ketergantungan statistic antara tidak penyebab dan efek

9.Persyaratan untuk kausalitas dalam penggunaan Pedoman Hill oleh
   Epidemiolog:
     A.Temporalitas
     B.Determinat
     C.Agent
     D.Host

10.Rothman dan Greenland menetapkan Cause sebagai:
      A.Kondisi,peristiwa,atau karakteristik yang mendahului peristiwa
         penyakit dan tanpa Peristiwa
      B.Efek,hasil dan konsekwensi
      C.Percaya bahwa keacakan atau kesempatan sebagai determinant
      D.Sesuatu yang membuat perbedaan

KUNCI JAWABAN
1.   A
2.   D
3.   B
4.   A
5.   C
6.   D
7.   D
8.   A
9.   A
10.            A

Tidak ada komentar:

Posting Komentar