Sabtu, 10 September 2011

Puskesmas Ideal



MENCIPTAKAN PUSKESMAS SAHABAT MASYARAKAT
Oleh. Agus Susanto

A.    Latar Belakang

Tujuan bangsa Indonesia sebagaimana tercantum dalam Pembukaab UUD 1945 alenia 4 adalah untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpak darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Pembangunan kesehatan adalah bagian terpenting dari pembangunan nasional. Tujuan diselenggarakanya pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan tersebut diselenggarakanlah berbagai upaya kesehatan secara menyeluruh, berjenjang dan terpadu, Puskesmas adalah penanggungjawab upaya kesehatan untuk jenjang tingkat pertama.
1
Sejak diperkenalkan konsep Puskesmas tahun 1968, berbagai hasil telah banyak di capai. Angka kematian ibu dan angka kematiaan bayi telah berhasil diturunkan sementara angka harapan hidup rata-rata bangsa Indonesia telah meningkat secara bermakna. Jika pada tahun 1995 Angka kematian ibu dan angka kematian bayi masing-masing adalah 3732/100.000 kelahiran hidup (SKRT 1995) serta 60/1000 kelahiran hidup (Susenas 1995). Maka turun menjadi 334/100.000 kelahiran hidup (SDKI 1997) serta 51/1000 kelahiran hidup (Susenas 2001). Sementara itu umur harapan hidup rata-rata menignkat dari 45 tahun pada tahun 1970 menjadi 65 tahun pada tahun 2000.
Pada saat ini Puskesmas telah didirikan di seluruh pelosok negeri hingga di pelosok daerah yang sangat terpencil, Puskesmas di perkuat dengan Puskesmas Pembantu serta Puskesmas Keliling dan bahkan telah banyak didirkan Puskesmas dengan rawat inap. Sekalipun berbagai hasil yang telah banyak dicapai, namun dalam pelaksanaannya Puskesmas masih mengahdapi banyak masalah:
1.      Visi dan misi Puskesmas belum dirumuskan secara jelas
2.      Beban kerja Puskesmas Yang terlalu berat
3.      Sistem manajemen Puskesmas yang belum berjalan optimal
4.      Sistem pembiayaan yang belum berpihak terhadap Puskesmas
5.      Masih belum dimengerti konsep dasar Puskesmas sesungguhnya baik oleh staf pegawainya hingga pimpinan daerah.
(konsep dasar Puskesmas, 2003)
Oleh karena itu dari masalah-masalah diatas penulis ingin menuangkan sedikit fikiran untuk  menjawab sebuah pertanyaan Berapa banyak masyarakat yang menggantungkan kesehatannya ke Puskesmas?. Untuk itu mungkin di bawah ini beberapa ide yang mungkin berguna bagi Puskesmas kedepan




B.     PUSKESMAS SAHABAT MASYARAKAT

Puskesmas merupakan Unit Pelaksana Tekhnis Dinas Kesehatan Kabupaten yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dan merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan pemerintah yang berfungsi memberikan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat, idealnya pelayanan kesehatan yang diberikan puskesmas lebih menekankan pada upaya Promotif dan Preventif tampa mengabaikan upaya curatif dan rehabilitatif. Oleh kerena itu perlu adanya perencanaan yang lebih terfokuskan sehingga diharapkan semua kegiatan program kesehatan dapat tepat sasaran, tepat waktu dengan dana yang cukup sehingga lebih berhasil dan berdaya guna.
1. Upaya Pemberdayaan Promosi Kesehatan
  • Penyuluhan Kesehatan Masyarakat
  • Sosialisasi Program Kesehatan
  • Pemberdayaan Kemandirian Posyandu
  • Survey PHBS
2. Upaya Pemberdayaan Kesehatan Ibu & Anak
  • ANC (Antenatal Care) , PNC (Post Natal Care), KB (Keluarga Berencana),
  • Persalinan,  Rujukan Bumil Resti, Kemitraan Dukun
3. Upaya Pemberdayaan Kesehatan Lingkungan Masyarakat
  • Pengawasan SPAL (saluran pembuangan air limbah), SAMI-JAGA (sumber air minum-jamban keluarga), TTU (tempat-tempat umum), Institusi pemerintah
  • Survey Jentik Nyamuk
4. Upaya Pemberdayaan Prevelensi Gizi Masyarakat
  • Penimbangan, Pelacakan Gizi Buruk, Penyuluhan Gizi
5. Upaya Pencegahan & Pemberatasan Penyakit menular
  • Surveilens Epidemiologi
  • Pelacakan Kasus : TBC, Kusta, DBD, Malaria, Flu Burung, ISPA, Diare, IMS (Infeksi Menular Seksual), Rabies
6. Upaya Pengobatan & Perawatan Dasar
  • Rawat Jalan Poli Umum
  • Rawat Jalan Poli Gigi
  • Unit Rawat Inap : Keperawatan, Kebidanan
  • Puskesmas Keliling (Puskel)
Ke 6 (enam ) program ini merupakan program wajib yg dilakukan Puskesmas serta ada program-program tambahan dan penunjang diantaranya adalah :
1. Kesehatan Mata : pelacakan kasus, rujukan
2. Kesehatan Jiwa : pendataan kasus, rujukan kasus
3. Kesehatan Lansia (Lanjut Usia) : pemeriksaan, penjaringan
4. Kesehatan Reproduksi Remaja : penyuluhan, konseling
5. Kesehatan Sekolah : pembinaan sekolah sehat, pelatihan dokter kecil
Untuk itu diperlukan Azas Pemberdayaan perorangan, keluarga dan masyarakat agar berperan aktif dalam penyelenggaraan setiap upaya yang dilakukan Puskesmas serta menghimpun potensi yang ada di masyarakat serta Azas Keterpaduan antara Lintas Program agar saling kolaborasi dalam Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat ( UKBM ) dan Keterpaduan Lintas Sektoral dalam rangka mengantarkan Puskesmas sebagai ujung tombak dalam Pencapaian Indonesia Sehat 2010.
(edy Efendi, 2010)
C.     STRATEGI YANG DILAKUKAN PUSKESMAS
Pelaksanaan kegiatan program kesehatan di Puskesmas, baik kegiatan upaya kesehatan perorangan (UKP) maupun upaya kesehatan masyarakat (UKM) dikemas dalam wadah berbasis manajemen. Para pakar mengatakan, manajemen adalah art and science to organize, to arrange the members or employee in order to reach the goasl of organization. Seni dan ilmu menata, mengatur, menggerakkan para anggota atau karyawan untuk mencapai tujuan organisasi, memang menjadi tantangan setiap manajer. Bagaimana seni dan ilmu itu bisa diwujudkan dan dikembangkan bergantung kepada kreatifitas para pimpinan organisasi, karena setiap organisasi mempunyai tujuan sesuai visi dan misi organisasi.
Pembenahan organisasi manajemen puskesmas, juga memerlukan seni dan pengetahuan untuk memahami hal-hal apa yang terlibat dalam mencapai tujuan serta apa yang menghambat pencapaian tujuan institusi. Berdasarkan analisis pengalaman dari berbagai sumber informasi, ada tujuh konsep (7 K) yang dikembangkan untuk membenahi kinerja manajemen puskesmas.
1. KOMUNIKASI :
Menyampaikan apa yang akan dibenahi memerlukan seni komunikasi agar tidak menimbulkan salah persepsi atau miskomunikasi, baik secara interpersonal atau lewat pertemuan organisasi seperti minilokakarya (minlok) puskesmas
2. KOORDINASI :
Menggabungkan berbagai karakter yang berbeda dalam organisasi, memerlukan keterpaduan lintas program dan lintas sektor untuk mendukung pencapaian target.
3. KOMITMEN :
Bersungguh-sungguh dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi dengan penuh sikap profesional dan dedikasi tinggi, sesuai standar profesi, untuk memberikan yang terbaik.
4. KONSISTEN :
Apa yang telah disepakati juga harus secara cepat dan tepat dijalankan bersama-sama, sesuai tupoksi (tugas pokok dan fungsi) masing-masing staf/pegawai yang proporsional.
5. KONTINYU :
Aktifitas harus terus berkelanjutan dalam menjalankan kegiatan yang sudah diarahkan. Terus menerus mempunyai inisiatif, aktif dan kreatif dalam menjalankan tugas
6. KONSEKUEN :
Sanggup menjalankan amanah dengan sikap penuh tanggung jawab menurut tugas yang telah diembankan untuk dapat mengembangkan potensi diri setiap pegawai

7. KOOPERATIF :
Kerjasama menyeluruh antara unit organisasi maupun dengan unit kerja lainnya yang dapat mendukung kemajuan organisasi tampa ada asumsi Apriori sesama rekan kerja

Tidak ada komentar:

Posting Komentar